MALAYSIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG
Assalamualaikum Wr..Wb
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “ malaysia sebagai Negara Berkembang
“ ini bisa diselesaikan tanpa halangan suatu apapun.
Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul akhir nanti. Pada makalah ini kami
selaku kelompok lima akan membahas tentang Malaysia sebagai Negara berkembang.
Negara berkembang adalah Negara yang masih berkembang
di segala sector dan mempercayakan pada bidang pertanian sebagai tiang
perekonomian, Negara berkembang memiliki ciri-ciri :
·
Pendapatan rendah kurang dari $1000 us
·
Investasi relative kecil
·
Pertumuhan penduduk yang tinggi
·
Rendahnya tingkat harapan hidup
·
Seagian besar orang adalah petani
contohnya seperti Negara Malaysia Malaysia adalah
sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga
wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya
adalah Kuala Lumpur, Jumlah penduduk
negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan —
Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna Negara ini terletak
di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Model pemerintahan Malaysia mirip
dengan negara parlementer Westminster.
Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang
telah Bapaksalahuddin berikan kepada kami, untuk
itu saya
ucapkan banyak terima kasih.
Saya menyadari bahwa makalah ini
tidaklah sempurna, Oleh karena itu, saya menerima kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca.semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
A)
GAMBARAN UMUM
Malaysia adalah sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggaradengan luas 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah penduduk negara ini
melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Baratdan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan Thailand,Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]
Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad
ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah
jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga
pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin
meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]
Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak,Borneo Utara atau yang sekarang
lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama
Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan
menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan
dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]
Bangsa-bangsa di Asia Tenggara
mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung
abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata
8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan
internasional berperan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah,karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara
berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]
Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]
Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di
berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi anggota D-8.[29]
id.wikipedia.org/wiki/Malaysia
Sistem
ketahanan negara, khususnya bagi bangsa Indonesia, adalah sesuatu yang sangat
penting. Bukan saja karena ada kebutuhan dan tuntutan empirik-objektif kondisi
wilayah Indonesia dan pluralisme sosial bangsa Indonesia, tetapi demi
kepentingan masa depan bangsa Indonesia sendiri. Tanpa memerhatikan masalah
seperti ini, maka setiap orang akan mengalami kesulitan mendapatkan keamanan
dan kenyamanan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Salah satu solusi jangka panjang menciptakan sistem ketahanan negara yang tangguh adalah melalui pendidikan bela negara. Pendidikan dimaksud sesuai amanat Pasal 30 UUD 1945 bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban untuk bela negara. Pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empirik yang berkembang saat ini dan menjadi satu kebutuhan Indonesia, untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional. Melalui pendidikan bela negara, diharapkan terbangun kesadaran kolektif bangsa Indonesia yang kuat dan kokoh. Kesadaran kolektif ini akan menjadi fundamen ketahanan negara, di masa kini dan masa yang akan datang. Di samping itu, melalui pendidikan bela negara, diharapkan akan tersosialisasikan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, atau kebangsaan secara rasional, objektif, dan kontekstual.
Letak Indonesia
Hal paling menonjol dan perlu diperhatikan secara seksama, adalah Indonesia berada pada persilangan dua kekuatan besar dunia. Secara geografis, Indonesia berada di persilangan dua benua Asia dan Australia. Dua samudra Hindia dan Pasifik. Kedua letak geografis ini, sudah dikenal lama dan mungkin juga sudah familiar di telinga bangsa Indonesia.
Sementara itu, banyak yang khilaf mengenai letak bangsa Indonesia dari sisi yang lain. Kekhilafan ini menyebabkan kita kurang memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi, terhadap masa depan ketahanan negara Indonesia. Dalam konteks ini, ada dua letak Indonesia yang perlu mendapat perhatian seksama.
Pertama, letak ideologi. Setuju atau tidak, diakui atau tidak, Indonesia sebenarnya ada di antara persilangan ideologi dunia yang berbeda. Di sebelah Timur ada Australia yang berhaluan liberalisme-kapitalisme. Bahkan, kita dapat menyebutkannya sebagai negara Barat yang ada di Timur. Australia adalah negara benua yang memiliki haluan kapitalisme-liberalisme, sebagaimana yang berkembang di dunia Barat. Sementara, di sebelah Barat Indonesia berbatasan pula dengan negara Asia yang memiliki ideologi sosialis-komunis, khususnya negara Cina.
Kedua, letak ekonomi. Dari sisi mana pun, Indonesia merupakan negara yang berada di daerah persilangan ekonomi yang sangat besar. Indonesia ada di persilangan negara kapitalis-sosialisme. Ekonomi-ekonomi negara Australia dan Singapura adalah negara-negara pengusung kapitalis. Sedangkan negara Cina, masih mengedepankan sistem ekonomi sosialis.
Francis Fukuyama 1998-an, sudah memproklamasikan kemenangan kapitalisme-liberalisme dalam pentas peradaban dunia. Ideologi kapitalisme-liberalisme saat ini, telah menjadi satu ideologi dunia yang kuat dan kokoh, setelah ideologi sosialisme runtuh, khususnya ditandai runtuhnya kampiun sosialisme Eropa yaitu Uni Soviet.
Kendati demikian, keruntuhan Uni Soviet tidak serta merta diikuti melemahnya ideologi sosialisme. Hal ini, ditunjukkan munculnya Cina. Negara sosialis ini muncul dan menggeliat, menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru dunia. Produk-produk Cina bermunculan menjadi kompetitor produk ekonomi Asia atau pabrikan Barat lainnya. Barang elektronik dan otomotif dari Cina, sudah merambah ke berbagai penjuru dunia. Ini adalah contoh bahwa Cina mulai menunjukkan kekuatan ekonominya di dunia.
Peta persilangan ini menjadi sangat penting, khususnya bila dikaitkan dengan tarikan ideologi dunia terhadap kultur masyarakat Indonesia. Secara sederhana, dengan adanya tarikan kedua ideologi itu, akankah negara Indonesia terjebak dan hanyut dalam sistem ekonomi dunia atau sistem ideologi dunia? Apakah Indonesia akan memiliki karakteristik keunikan sistem kehidupan ekonomi dan kehidupan berbangsa yang berbeda, dengan sistem ekonomi dunia atau sistem ideologi yang lainnya? Inilah pertanyaaan menarik untuk diperhatikan oleh setiap lapisan masyarakat Indonesia saat ini.
Pengalaman masa lalu
Krisis multidimensi berkepanjangan yang menimpa bangsa Indonesia, perlu ditafsirkan dalam konteks ini. Artinya, krisis nasional Indonesia merupakan satu pertanda permainan ideologi dunia yang sedang melanda bangsa Indonesia. Korea Selatan, dengan ideologi kapitalisme Barat nya, mampu menunjukkan kecepatannya dalam memulihkan krisis ekonomi nasionalnya. Padahal, krisis moneter akhir abad XX waktu itu, sebelum menimpa Indonesia, menghantam nilai Won Korea terlebih dahulu. Tapi, temyata mereka dapat pulih kembali dengan cepat.
Hal yang menarik, justru Cina hampir tidak terkena badai krisis moneter tersebut. Terhadap kondisi ini, patut diajukan pertanyaan, mengapa dapat terjadi seperti itu? Salah satu alternatif jawabannya adalah fundamental ekonomi Cina yang kokoh, sehingga sistem ketahanan negara di bidang ekonomi ini, mampu bertahan dari serangan badai krisis akut yang melanda dunia.
Pada sisi lain, bukan hanya Korea Selatan yang kapitalis, namun Cina yang sosialis, begitu kuat dan kokoh dari serangan krisis. Negara jiran Malaysia, yang merupakan salah satu negara yang terkena badai krisis ekonomi, ternyata hanya dalam hitungan bulan mampu menunjukkan kebangkitannya kembali. Negara ini, selain memiliki wajah ekonomi kapitalis, tetapi memiliki wajah ekonomi syariah. Salah satu kebijakan politiknya, Mahathir Muhammad di saat masih menjabat sebagai Perdana Mentri Malaysia adalah menolak bantuan IMF dalam memulihkan ekonomi mereka. Padahal, IMF adalah instrumen kapitalisme global.
Jika Korea dapat pulih dengan IMF, Malaysia dapat pulih dengan menjauhi IMF. Bagaimana Indonesia? Sekali lagi kita temukan, Indonesia adalah negara yang masih gamang. Bukan hanya gamang dalam ideologi, tetapi juga gamang dalam ekonomi. Dalam konteks pemulihan ekonomi nasional ini, Indonesia gamang. IMF diterima setengah hati, bangkit dengan keunikan ekonomi koperasi sebagai sokoguru nasional Indonesia juga setengah hati, muncul dengan ekonomi syariah setengah hati. Akibatnya, sudah sangat jelas, kita tidak mudah keluar dari krisis nasional.
Dari sisi ideologi, akibat ketidakjelasan kepemihakan bangsa Indonesia, kita menjadi bulan-bulanan politik dunia. Australia, yang bernafsu menjadi polisi dunia di Asia Pasifik, begitu semangat mendukung program-program globalisasi atau kapitalisme dunia. Dalam masalah perang melawan terorisme, Australia menjadi negara terdepan dalam mengampanyekannya. Bahkan, Australia sebagai negara Timur, menjadi pendukung utama penyerangan ke Irak. Australia seolah-olah menjadi saudara kembar Amerika Serikat dalam berbagai kampanye dunia global, kampanye kapitalisme, dan kampanye antiterorisme.
Sebagai satu negara kembar Barat yang ada di Timur, Australia kerap mengejutkan nurani bangsa Indonesia. Program antiterorisme atau Detasemen 88 milik Polri, dalam operasinya, tidak terlepas dari pantauan Australia. Bahkan, angka 88 pun dihipotesiskan dan dinisbatkan kepada jumlah korban warga Australia dalam peristiwa bom Bali.
Pada satu bulan terakhir, Autralia kerap memunculkan kebijakan-kebijakan yang kurang menyamankan bangsa Indonesia. Pembelian senjata perang jarak jauh, statemen politik yang menyerang dan menyudutkan Indonesia, campur tangan Australia dalam beberapa kasus kriminal di Indonesia, merupakan sebagian persoalan keamanan negara yang terpengaruhi oleh peran Australia yang berobsesi menjadi polisi dunia di wilayahAsia Pasifik.
Pendidikan bela negara
Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.
Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum, khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.
Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional.
Ketiga, kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan potensi ancaman di masa yang akan datang. Dalam versi AS dan sekutunya, ancaman terbesar dunia zaman sekarang ini adalah terorisme. Terorisme dimaksud adalah terorisme negara dan teorisme kelompok. Negara besar yang kuat secara militer dan/atau kuat secara ekonomi-politik, merupakan ancaman yang potensial sebagai terorisme negara di masa yang datang. Sebagai contoh kasus penyerangan ke Irak. Kendati tidak mengantongi izin PBB, AS yang merasa kuat secara ekonomi dan militer, kemudian melaksanakan penyerangan ke Irak. Hal demikian, menjadi preseden dan indikasi bahwa negara yang kuat secara ekonomi dan militer, potensial menjadi terorisme negara kepada negara-negara lain. Dengan mengatasnamakan melawan terorisme, negara besar dapat menjadi negara teroris. Bahkan, Palestina sampai sekarang tidak pemah merasakan kenyamanannya sebagai satu negara berdaulat. Sementara, Israel dengan segala fasilitas hukum, fasilitas politik, serta fasilitas militernya dari AS, tetap menjalankan teror kepada masyarakat Palestina.
Salah satu solusi jangka panjang menciptakan sistem ketahanan negara yang tangguh adalah melalui pendidikan bela negara. Pendidikan dimaksud sesuai amanat Pasal 30 UUD 1945 bahwa setiap warga negara memiliki kewajiban untuk bela negara. Pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empirik yang berkembang saat ini dan menjadi satu kebutuhan Indonesia, untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional. Melalui pendidikan bela negara, diharapkan terbangun kesadaran kolektif bangsa Indonesia yang kuat dan kokoh. Kesadaran kolektif ini akan menjadi fundamen ketahanan negara, di masa kini dan masa yang akan datang. Di samping itu, melalui pendidikan bela negara, diharapkan akan tersosialisasikan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, atau kebangsaan secara rasional, objektif, dan kontekstual.
Letak Indonesia
Hal paling menonjol dan perlu diperhatikan secara seksama, adalah Indonesia berada pada persilangan dua kekuatan besar dunia. Secara geografis, Indonesia berada di persilangan dua benua Asia dan Australia. Dua samudra Hindia dan Pasifik. Kedua letak geografis ini, sudah dikenal lama dan mungkin juga sudah familiar di telinga bangsa Indonesia.
Sementara itu, banyak yang khilaf mengenai letak bangsa Indonesia dari sisi yang lain. Kekhilafan ini menyebabkan kita kurang memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi, terhadap masa depan ketahanan negara Indonesia. Dalam konteks ini, ada dua letak Indonesia yang perlu mendapat perhatian seksama.
Pertama, letak ideologi. Setuju atau tidak, diakui atau tidak, Indonesia sebenarnya ada di antara persilangan ideologi dunia yang berbeda. Di sebelah Timur ada Australia yang berhaluan liberalisme-kapitalisme. Bahkan, kita dapat menyebutkannya sebagai negara Barat yang ada di Timur. Australia adalah negara benua yang memiliki haluan kapitalisme-liberalisme, sebagaimana yang berkembang di dunia Barat. Sementara, di sebelah Barat Indonesia berbatasan pula dengan negara Asia yang memiliki ideologi sosialis-komunis, khususnya negara Cina.
Kedua, letak ekonomi. Dari sisi mana pun, Indonesia merupakan negara yang berada di daerah persilangan ekonomi yang sangat besar. Indonesia ada di persilangan negara kapitalis-sosialisme. Ekonomi-ekonomi negara Australia dan Singapura adalah negara-negara pengusung kapitalis. Sedangkan negara Cina, masih mengedepankan sistem ekonomi sosialis.
Francis Fukuyama 1998-an, sudah memproklamasikan kemenangan kapitalisme-liberalisme dalam pentas peradaban dunia. Ideologi kapitalisme-liberalisme saat ini, telah menjadi satu ideologi dunia yang kuat dan kokoh, setelah ideologi sosialisme runtuh, khususnya ditandai runtuhnya kampiun sosialisme Eropa yaitu Uni Soviet.
Kendati demikian, keruntuhan Uni Soviet tidak serta merta diikuti melemahnya ideologi sosialisme. Hal ini, ditunjukkan munculnya Cina. Negara sosialis ini muncul dan menggeliat, menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru dunia. Produk-produk Cina bermunculan menjadi kompetitor produk ekonomi Asia atau pabrikan Barat lainnya. Barang elektronik dan otomotif dari Cina, sudah merambah ke berbagai penjuru dunia. Ini adalah contoh bahwa Cina mulai menunjukkan kekuatan ekonominya di dunia.
Peta persilangan ini menjadi sangat penting, khususnya bila dikaitkan dengan tarikan ideologi dunia terhadap kultur masyarakat Indonesia. Secara sederhana, dengan adanya tarikan kedua ideologi itu, akankah negara Indonesia terjebak dan hanyut dalam sistem ekonomi dunia atau sistem ideologi dunia? Apakah Indonesia akan memiliki karakteristik keunikan sistem kehidupan ekonomi dan kehidupan berbangsa yang berbeda, dengan sistem ekonomi dunia atau sistem ideologi yang lainnya? Inilah pertanyaaan menarik untuk diperhatikan oleh setiap lapisan masyarakat Indonesia saat ini.
Pengalaman masa lalu
Krisis multidimensi berkepanjangan yang menimpa bangsa Indonesia, perlu ditafsirkan dalam konteks ini. Artinya, krisis nasional Indonesia merupakan satu pertanda permainan ideologi dunia yang sedang melanda bangsa Indonesia. Korea Selatan, dengan ideologi kapitalisme Barat nya, mampu menunjukkan kecepatannya dalam memulihkan krisis ekonomi nasionalnya. Padahal, krisis moneter akhir abad XX waktu itu, sebelum menimpa Indonesia, menghantam nilai Won Korea terlebih dahulu. Tapi, temyata mereka dapat pulih kembali dengan cepat.
Hal yang menarik, justru Cina hampir tidak terkena badai krisis moneter tersebut. Terhadap kondisi ini, patut diajukan pertanyaan, mengapa dapat terjadi seperti itu? Salah satu alternatif jawabannya adalah fundamental ekonomi Cina yang kokoh, sehingga sistem ketahanan negara di bidang ekonomi ini, mampu bertahan dari serangan badai krisis akut yang melanda dunia.
Pada sisi lain, bukan hanya Korea Selatan yang kapitalis, namun Cina yang sosialis, begitu kuat dan kokoh dari serangan krisis. Negara jiran Malaysia, yang merupakan salah satu negara yang terkena badai krisis ekonomi, ternyata hanya dalam hitungan bulan mampu menunjukkan kebangkitannya kembali. Negara ini, selain memiliki wajah ekonomi kapitalis, tetapi memiliki wajah ekonomi syariah. Salah satu kebijakan politiknya, Mahathir Muhammad di saat masih menjabat sebagai Perdana Mentri Malaysia adalah menolak bantuan IMF dalam memulihkan ekonomi mereka. Padahal, IMF adalah instrumen kapitalisme global.
Jika Korea dapat pulih dengan IMF, Malaysia dapat pulih dengan menjauhi IMF. Bagaimana Indonesia? Sekali lagi kita temukan, Indonesia adalah negara yang masih gamang. Bukan hanya gamang dalam ideologi, tetapi juga gamang dalam ekonomi. Dalam konteks pemulihan ekonomi nasional ini, Indonesia gamang. IMF diterima setengah hati, bangkit dengan keunikan ekonomi koperasi sebagai sokoguru nasional Indonesia juga setengah hati, muncul dengan ekonomi syariah setengah hati. Akibatnya, sudah sangat jelas, kita tidak mudah keluar dari krisis nasional.
Dari sisi ideologi, akibat ketidakjelasan kepemihakan bangsa Indonesia, kita menjadi bulan-bulanan politik dunia. Australia, yang bernafsu menjadi polisi dunia di Asia Pasifik, begitu semangat mendukung program-program globalisasi atau kapitalisme dunia. Dalam masalah perang melawan terorisme, Australia menjadi negara terdepan dalam mengampanyekannya. Bahkan, Australia sebagai negara Timur, menjadi pendukung utama penyerangan ke Irak. Australia seolah-olah menjadi saudara kembar Amerika Serikat dalam berbagai kampanye dunia global, kampanye kapitalisme, dan kampanye antiterorisme.
Sebagai satu negara kembar Barat yang ada di Timur, Australia kerap mengejutkan nurani bangsa Indonesia. Program antiterorisme atau Detasemen 88 milik Polri, dalam operasinya, tidak terlepas dari pantauan Australia. Bahkan, angka 88 pun dihipotesiskan dan dinisbatkan kepada jumlah korban warga Australia dalam peristiwa bom Bali.
Pada satu bulan terakhir, Autralia kerap memunculkan kebijakan-kebijakan yang kurang menyamankan bangsa Indonesia. Pembelian senjata perang jarak jauh, statemen politik yang menyerang dan menyudutkan Indonesia, campur tangan Australia dalam beberapa kasus kriminal di Indonesia, merupakan sebagian persoalan keamanan negara yang terpengaruhi oleh peran Australia yang berobsesi menjadi polisi dunia di wilayahAsia Pasifik.
Pendidikan bela negara
Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.
Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum, khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.
Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional.
Ketiga, kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan potensi ancaman di masa yang akan datang. Dalam versi AS dan sekutunya, ancaman terbesar dunia zaman sekarang ini adalah terorisme. Terorisme dimaksud adalah terorisme negara dan teorisme kelompok. Negara besar yang kuat secara militer dan/atau kuat secara ekonomi-politik, merupakan ancaman yang potensial sebagai terorisme negara di masa yang datang. Sebagai contoh kasus penyerangan ke Irak. Kendati tidak mengantongi izin PBB, AS yang merasa kuat secara ekonomi dan militer, kemudian melaksanakan penyerangan ke Irak. Hal demikian, menjadi preseden dan indikasi bahwa negara yang kuat secara ekonomi dan militer, potensial menjadi terorisme negara kepada negara-negara lain. Dengan mengatasnamakan melawan terorisme, negara besar dapat menjadi negara teroris. Bahkan, Palestina sampai sekarang tidak pemah merasakan kenyamanannya sebagai satu negara berdaulat. Sementara, Israel dengan segala fasilitas hukum, fasilitas politik, serta fasilitas militernya dari AS, tetap menjalankan teror kepada masyarakat Palestina.
ariwibowo-sabar.blogspot.com/2009/04/ideologi-di-malaysia.html
B)
Politik Malaysia
Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Malaysia mengadopsi sistem demokrasi parlementer di bawah
pemerintahan monarki konstitusional. Malaysia dipimpin oleh Seri Paduka
Baginda Yang
di-Pertuan Agong yang dipilih dari sembilan sultan
negeri Melayu untuk menjabat selama lima tahun sebagai Kepala Negara dan
Pemerintah Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Sistem ini adalah berdasarkan sistem Westminster karena
Malaysia merupakan bekas koloni Inggris. Kekuasaan eksekutif ditentukan olehkabinet yang
dipimpin oleh Perdana Menteri. Berdasarkan konstitusi Malaysia, Perdana
Menteri haruslah seorang anggota Dewan
Rakyat, yang menurut Yang
di-Pertuan Agong, memimpin kelompok mayoritas dalam
parlemen. Sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan
Rakyat atau Dewan Negara.
Malaysia mengamalkan sistem parlemen dua kamar: DPR dan Dewan Negara. Dewan Negara memiliki 70 orang yang
terpilih selama 3 tahun. Pemilihan anggotanya bisa dibagi dua: 26 anggota
dipilih oleh Dewan Undangan Negeri sebagai perwakilan 13 negara. 44 anggota
lagi ditunjuk oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong atas nasihat
Perdana Menteri, termasuk dua anggota dari Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur,
dan satu anggota masing-masing dari Labuan dan Putrajaya.
DPR itu memiliki sebanyak 222 anggota, dan
setiap anggota mewakili satu daerah pemilihan. Anggota dipilih atas dasar
dukungan banyak pihak melalui pemilu. Setiap anggota Dewan Rakyat menjabat
selama 5 tahun, dan setelah itu pemilu yang baru akan diadakan.
C)
Ekonomi Malaysia
Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekonomi Malaysia merupakan terbesar ketiga
di Asia Tenggara dan kedua
puluh sembilan di dunia berdasarkan PDB. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% [1]serta angka kemiskinan sebesar 3,5%
menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang
perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis ekonomi 1998 yang
mengguncang Asia.[2] Mata uang yang digunakan secara
resmi diseluruh Malaysia adalah ringgit. Malaysia dikenal
dengan hasil agrikulturnya yang
melimpah, terutama dalam produksi karet dan minyak
kelapa. Mitra ekspor utamanya adalah RRC, Singapura, Amerika Serikat dan Thailand. Ekspor terutama dalam bidang
peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta
produk olahannya,karet dan tekstil. Malaysia berhasil
menduduki peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan berbisnis.
D)
SOSIAL
BUDAYA
Sosial budaya adalah amalan yang berupa gaya hidup dan peradaban bagi
sesuatu masyarakat yang lahir dari pegangan dan kecenderungan diri masyarakat
berkenaan untuk pembangunan sosial kehidupan masyarakat berkenaan. Di Malaysia,
kepelbagaian penduduk telah mewujudkan pelbagai budaya yang menjadi pegangan
dan amalan hidup mereka. Kebudayaan kebangsaan di Malaysia adalah berasaskan
kebudayaan orang-orang melayu, orang cina, orang india dan kaum yang lain.
Kebudayaan orang melayu mengutamakan nilai-nilai sopan santun, kesederhanaan, keindahan dan keharmonian hidup antara ahli-ahli keluarga, jiran tetangga dan masyarakat. Walaubagaimanapun kebudayaan di malaysia melalui budaya cina dan india sama seperti budaya yang diamalkan oleh orang melayu. Oleh itu, kebudayaan yang diamalkan oleh penduduk di malaysia adalah sama dan mereka saling hormat menghormati antara satu sama lain. Ianya dapat menunjukkan nilai-nilai yang positif dalam kalangan penduduk di Malaysia.
Masyarakat majmuk menjadikan kebudayaan di negara ini lebih berwarna-warni apabila semua penduduk yang pelbagai kaum terlibat secara menyeluruh dalam semua aktiviti seperti kemerdkaan, perayaan, kesultanan dan sebagainya. Kepelbagaian aktiviti kebudayaan penduduk ini dapat dilihat secara langsung melalui sambutan perayaan sama ada perayaan untuk kaum muslim, mahupun india dan cina. Kesemua kaum akan bergotong royong untuk menyambut perayaan tersebut. Setiap kali musim perayaan, aktiviti kunjung mengunjung ini akan dijalankan dari tumah ke rumah tanpa mengira kaum dan keturunan. Oleh itu, upacara rumah terbuka turut diadakan bagi memeriahkan suasana hari raya dan seterusnya dapat mengeratkan silaturahim sesama mereka.
walaubagaimanapun, terdapat masalah dalam sosio budaya penduduk terutama mengenai adat resam penduduk yang menjadi amalan mereka. Bagi kaum melayu, adat resam sangat penting untuk diamalkan kerana ianya merupakan salah satu warisan keluarga. Tetapi, penduduk pada hari ini telah melanggar pantang larang tersebut kerana mereka lebih suka mengikut cara moden dan barat. Perkara pertama dapat dilihat adalah dari aspek sosial kaum wanita sama ada dalam pergaulan mahupun perhubungan. Masyarakat hari ini memandang rendah kepada perhubungan antara lelaki dan wanita kerana mereka beranggapan bahawa ianya menunjukkan tentang kehebatan sendiri.
Kesimpulannya, Sosio budaya merupakan amalan yang sepatutnya perlu ada dalam setiap lapisan masyarakat. Hal ini kerana, pembangunan negara hari ini juga berlaku akibat daripada perubahan sosio budaya penduduk. Oleh itu, sebagai masyarakat yang prihatin, kita hendaklah memadang tinggi kepada peradaban sosio budaya melayu.
Kebudayaan orang melayu mengutamakan nilai-nilai sopan santun, kesederhanaan, keindahan dan keharmonian hidup antara ahli-ahli keluarga, jiran tetangga dan masyarakat. Walaubagaimanapun kebudayaan di malaysia melalui budaya cina dan india sama seperti budaya yang diamalkan oleh orang melayu. Oleh itu, kebudayaan yang diamalkan oleh penduduk di malaysia adalah sama dan mereka saling hormat menghormati antara satu sama lain. Ianya dapat menunjukkan nilai-nilai yang positif dalam kalangan penduduk di Malaysia.
Masyarakat majmuk menjadikan kebudayaan di negara ini lebih berwarna-warni apabila semua penduduk yang pelbagai kaum terlibat secara menyeluruh dalam semua aktiviti seperti kemerdkaan, perayaan, kesultanan dan sebagainya. Kepelbagaian aktiviti kebudayaan penduduk ini dapat dilihat secara langsung melalui sambutan perayaan sama ada perayaan untuk kaum muslim, mahupun india dan cina. Kesemua kaum akan bergotong royong untuk menyambut perayaan tersebut. Setiap kali musim perayaan, aktiviti kunjung mengunjung ini akan dijalankan dari tumah ke rumah tanpa mengira kaum dan keturunan. Oleh itu, upacara rumah terbuka turut diadakan bagi memeriahkan suasana hari raya dan seterusnya dapat mengeratkan silaturahim sesama mereka.
walaubagaimanapun, terdapat masalah dalam sosio budaya penduduk terutama mengenai adat resam penduduk yang menjadi amalan mereka. Bagi kaum melayu, adat resam sangat penting untuk diamalkan kerana ianya merupakan salah satu warisan keluarga. Tetapi, penduduk pada hari ini telah melanggar pantang larang tersebut kerana mereka lebih suka mengikut cara moden dan barat. Perkara pertama dapat dilihat adalah dari aspek sosial kaum wanita sama ada dalam pergaulan mahupun perhubungan. Masyarakat hari ini memandang rendah kepada perhubungan antara lelaki dan wanita kerana mereka beranggapan bahawa ianya menunjukkan tentang kehebatan sendiri.
Kesimpulannya, Sosio budaya merupakan amalan yang sepatutnya perlu ada dalam setiap lapisan masyarakat. Hal ini kerana, pembangunan negara hari ini juga berlaku akibat daripada perubahan sosio budaya penduduk. Oleh itu, sebagai masyarakat yang prihatin, kita hendaklah memadang tinggi kepada peradaban sosio budaya melayu.
E)
Pertahanan dan keamanan malaysia
Malaysia Indonesia Berpacu Membuat Pesawat Tempur
JKGR-(IDB) : Perancis
menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu
mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka. “Kami mempertimbangkan
jalur perakitan di Malaysia”, ujar pimpinan eksekutif Dassault
Aviation , Eric Trappier, saat diwawancarai lewat telepon dalam ajang
Langkawi Air Show, Malaysia.
Saat ini Malaysia sedang mencari
18 pesawat tempur untuk menggantikan Mig 29 Rusia, dengan tiga alternatif: Eurofighter,
F-18 dan Gripen, produksi Saab Swedia.
Malaysia memiliki beberapa perusahaan terkait
industri dirgantara. Antara lain CTRM, Composites Technology Research
Malaysia. CTRM merupakan suplier beberapa komponen untuk sayap pesawat Airbus
A320 Series. Sekitar 20 persen wing surface dari Airbus A320 merupakan produksi
CTRM. Produk mereka untuk A320 antara lain: Moveable fairing, over wing
panels, a320 spoilers, under wing, a320 fix fairing dan beberapa
lainnya. CTRM juga penyuplai beberapa composites aero structures untuk
pesawat Airbus A380, serta Airbus A400M Militer.
Malaysia juga memiliki industri dirgantara SME
Aerospace, yang membuat sejumlah komponen kecil untuk pesawat: Airbus
A330/A340, Airbus A320, Boeing B777, Eurocopter EADS, Avro
RJ/RJX dan BAE Hawk. Untuk urusan Maintenance, Repair & Overhaul
(MRO), Malaysia memiliki AIROD yang telah menggarap berbagai jenis pesawat
dan helikopter.
Tawaran Perancis yang akan membuat perakitan
pesawat tempur Rafale di Malaysia, untuk mendorong Malaysia mampu menciptakan
industri penerbangan sendiri dikemudian hari.
Langkah Dassault Aviation ini membuat
pemerintah Malaysia tertarik dengan pesawat tempur Rafale. ”Malaysia
tertarik mendorong industri dalam negeri mereka, untuk terlibat dalam pembuatan
pesawat”, ujar pimpinan eksekutif Dassault Aviation, Eric
Trappier. Menurut Erick, mereka sangat mendukung keinginan Malaysia, jika
pesawat Rafale dipilih Malaysia sebagai pesawat baru mereka. Dan saat ini,
Dassault telah menandatangani kontrak dengan perusahaan CTRM, Zetro Aerospace
dan SaputraMalaysia, untuk kerjasama pembuatan komponen pesawat.
Dari tiga jenis pesawat yang hendak dibeli
Malaysia, kandidat terkuat tinggal dua yakni: Eurofighter Typhoon dan
Dassault Rafale. Namun,dalam ujicoba yang dilakukan Malaysia, Eurofighter
Typhoon dianggap lemah dalam operasi serangan darat dan kemampuan radar, meski
memiliki daya tahan yang tinggi. Tampaknya Malaysia akan memiih Rafale,
sekaligus untuk menghidupkan keinginan Malaysia membuat pesawat tempur.
Pesawat tempur multi-role Rafale bergabung dengan
militer Perancis tahun 2001 dan mampu menjalankan misi: serangan darat,
serangan laut, intai tempur, misi serangan nuklir dan intersepsi udara. Saat
ini Perancis sedang berjuang menemukan pembeli asing pertama yang mau membeli
pesawat tempur mereka, yang dibangun dengan biaya puluhan miliar euro.
Menurut Dassault Aviation, India telah memilih
Rafale untuk pengadaan (sebagian besar) 126 pesawat tempur baru dan Perancis
bersedia membangun pesawat itu di India, jika kontrak final jadi ditandatangani
tahun ini.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan dan wawasan para pendengar. Kami mohon maaf
apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima
di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para teman-teman sekalian. Aamiin wabillah
hitaufik hidayat wassalamualaikum wr.wb.
1.
Kesimpulan
Dalam era globalisasi seperti saat
ini, kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap
kemajuan suatu negara. Oleh karena itu untuk mengidentifikasi suatu negara
apakah termasuk sebagai negara maju atau negara berkembang dapat dilihat dari
kemajuan teknologi dan hasil pembangunannya.
Menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara berkembang tidak hanya dipandang dari sudut pendapatan per kapita negara tersebut. Banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti perumbuhanpenduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka harapan hidup dan sebagainya.
Menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara berkembang tidak hanya dipandang dari sudut pendapatan per kapita negara tersebut. Banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti perumbuhanpenduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka harapan hidup dan sebagainya.
2. Saran
Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih
menggunakan peralatan tradisional, dan mengandalkan tenaga hewan dan manusia.
Lalu, apakah di negara maju tidak mengenal pertanian? Tentu saja negara maju
juga masih mengenal pertanian meskipun hanya sebagian kecil saja. Tetapi
perbedaannya terletak pada peralatan dan teknologi yangdigunakan. Pertanian di
negara maju menggunakan peralatan modern berupa traktor untuk mengolah tanah
Semoga bermanfaat bagi pembaca
imam mawardin
assalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar